Tuesday, April 20, 2010



Dimas Budi Permana, nama yang telah dianugerahkan kepada diri saya oleh mami dan papi tercinta.. Saya terlahir dengan darah keturunan Manado yaitu dari mami saya tercinta, Deborah Pinkan Permana, SH. dan campuran darah Jawa yaitu dari papi saya tercinta, Saptono Budi Santoso.

Sifat dan watak saya sangatlah mirip dengan Mami, bagai pinang dibelah dua. Sama-sama keras kepala, gigih, dan berani ambil risiko. Mami lah yang mengajarkan saya banyak hal tentang berbisnis. Mulai dari tata cara berbicara, bertingkah laku, dan berpola pikir layaknya pebisnis. Saya sangat berterimakasih kepada Mami yang telah mengajarkan itu semua.

Papi dulunya adalah seorang pelaut. Dia lulusan AIP (Akademi Ilmu Pelayaran) dan telah mengelilingi dunia sampai 4 kali. Sewaktu kecil, saya selalu diceritakan indahnya suasana Eropa, Amerika, dll. namun Papi selalu bilang pada akhir ceritanya, "Tapi Negara yang paling enak dan paling nyaman tetap aja Indonesia" hehehe. Karena tidak tahan meninggalkan keluarga berlayar, Papi akhirnya melepas jangkarnya dan masuk ke dunia Asuransi. Dia salah satu pemegang Asuransi Marine di Indonesia, Saya sangat bangga kepada Papi. Dan darah musik Papi menurun kepada diri saya.

Saya hidup 3 bersaudara, saya anak tengah dan Laki - laki satu satunya. Kakak saya, Dian Albertina Purwanasari, dan adik saya, Dinda Pinkan Amelia. 

Saya sangat bersyukur memiliki mereka semua..

Scale Escala


Sebuah band yang saya bangun bersama teman - teman dengan aliran musik pop jazzy (accoustic). Dengan posisi saya sebagai arranger, gitaris, dan back vocal.

Scale Escala pernah menjadi open act Peterpan dan Changcuters di Coca Cola Party 2009 dan open act Maliq d'essentials di LG Promo 2009.

Namun karena adanya suatu alasan, band ini terpaksa vakum dari blantika musik komunitas.

DIDO PRODUCTION


Terdorong oleh niat saya untuk mulai menjalani bisnis, Mami mensupport saya dengan memodalkan suatu badan usaha (CV. Dido Permana Gemilang). Dengan tertera di akte notaris saya sebagai Direktur Utama.

Berawal dari sebuah perusahaan yang bernama CV.DINDA PELITA KARUNIA, dengan akte notaris nomor: 4 tertanggal 4 mei 2000 di hadapan kantor notaris Rosita Siagian, di Bekasi.

Seiring dengan berjalannya waktu dan makin memperluas bidang usaha , maka timbul inisatif untuk merubah nama menjadi CV. DIDO PERMANA GEMILANG dengan akte notaris nomor : 8 tertanggal 8 februari 2010 di hadapan kantor notaris Rosita Siagian, di Bekasi.

Adapun tujuan didirikannya adalah mengembangkan kemampuan diri terhadap tuntutan kemajuan di bidang entertainment serta menyebar-luaskan bidang usaha secara sistematis melalui penyelenggaraan acara yang berkualitas , serta profesionalisme dengan kinerja yang baik di lingkungan kerja,serta berperan dalam pemeliharaan dan operasi produksi. Sehingga terbentuklah suatu badan usaha yang bergerak di bidang entertainment, dan kami menamakan diri kami,
"DIDO PRODUCTION"

PROMOTOR EVENT; Event Organizer; Concert Management; Production Management (Sound System & Music Instrument, Stage-Rigging-Creative Design-lighting & Effect-Generator Set-Person in charge-facility-etc),Launching & Company Exhibition, etc

Antara Musik, Musisi Dan Penikmat Musik

Apakah itu musik ?
Sepanjang sejarah peradaban musik belum pernah ada yang bisa mengartikan atau menjelaskan musik hanya dari kata-kata saja.
Musik hanya akan bisa dipahami keberadaannya jika kita memasuki dunia musik itu sendiri. Ada yang melarutkan diri dalam lagu saja. Ada yang mencoba belajar lewat konsep dan alat-alat musik saja. Ada juga yang mengalami kedua-duanya, disamping menikmati juga menjadikannya proses pembelajaran.
Kita selalu mengaitkan musik dengan musisi dan penikmat. Atau ada musisi..ya ada penikmat musik. Sebenarnya arti kata musisi telah menjadi salah persepsi. Di era sekarang banyak individu yang menyatakan dirinya musisi hanya karena punya grup band, tau banyak lagu, bangga bisa meniru band dambaannya, bahkan ada yang beranggapan kalau ingin berjiwa musik haruslah kursus dan sekolah musik. Apakah tindakan tersebut benar? Apakah hanya dengan memiliki sebuah grup band bisa dikatakan sebagai musisi? Apakah dengan mengenal banyak lagu dan mengetahui semua jenis musik bisa menjamin seseorang berjiwa musik ?
Semua manusia berjiwa musik ( apa itu musisi ? )
Jiwa musik sebetulnya tidak harus dicari karena seluruh individu diberikan anugerah berupa potensi berbahasa musikal. Setiap diri kita sejak lahir diberi kesempatan untuk berbahasa secara musikal. Itulah sebabnya bayi manapun bisa diajak menari, menyanyi serta mencoba mengikuti ritme atau ketukan. Coba kita pikirkan, bayi itu kan suci. Tidak perlu sekolah musik untuk membuat seorang bayi menari. Tidak perlu belajar not balok untuk merasakan kesenangan berbahasa musikal. Hanya saja dunianya yang berbeda. Dunia remaja dan dewasa adalah dunianya kita belajar bersosialisasi dengan dunia luar yang berwarna-warni. Dimana dunia ini bukan milik musik saja.
Kita akan belajar memahami keindahan dan kepuasan jiwa kita tidak hanya didapatkan dari musik saja. Lalu apa arti musisi ? Apakah dengan penjelasan diatas mengartikan bahwa kita semua adalah musisi? Musisi itu ditujukan bagi individu yang berjiwa musik luar biasa. Karena jiwa musiknya istimewa bahkan terlalu istimewa sehingga menciptakan karakter dalam dirinya yang tidak memungkinkan bagi dirinya untuk berkecimpung dalam bidang lain selain musik, itulah musisi.
Musisi tidak sebatas dimiliki orang kaya. Tidak harus jebolan sekolah musik. Tidak harus menjadi terkenal. Tidak harus menjadi legenda. Coba pejamkan mata…kalau tanpa harus mengheningkan cipta segala tapi ada suara-suara musik, apapun bebunyian musiknya, itulah jiwa musik. Musisi yang sebenarnya adalah individu yang ketika berjalan, tidur, mimpi, mandi, bekerja, dimanapun dia berada, apapun yang dia lakukan selalu ditemani dengan nada-nada.
Setiap detiknya adalah nada meskipun tak ada alat musik untuk memvisualisasikannya karena setiap jejaknya adalah nada.
Sayangnya, zaman sekarang yang nota bene mengharuskan kita bekerja, mencari uang, berumahtangga dan tuntutan hidup lainnya membuat jiwa musik kita terpinggirkan. Kita memang telah menjadi dewasa, tetapi kesucian ketika kita bayi itu masih ada. Sama saja ketika kita semua beranjak tidur dan menanti mimpi yang indah.

Peranan Musik Bagi Hidup Kita


Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai pemeran cerita kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk memberdayakan dan memaknai hidup. Mendengarkan musik, menghayati dan menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman. Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif pada kondisi fisik dan psikis manusia, termasuk saya dan kita. Lalu apakah manfaat musik yang sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Musik mengalami masa keemasan dalam sejarah peradaban Islam. Dari berbagai literatur yang saya baca, tokoh-tokoh seperti Al – Kindi dan Al – Farabi merupakan ilmuwan yang mengembangkan musik sebagai terapi. Pada abad ke- 9, Al – Kindi sudah mencoba menerapkan pengobatan dengan musik kepada seorang anak yang lumpuh total. Selanjutnya, pemanfaatan musik sebagai terapi berkembang pesat di era kejayaan Turki Usmani. Pengembangan terapi musik ini terus berlanjut hingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Efek musik begitu signifikan dalam upaya menyembuhkan, menyehatkan dan mencerdaskan pribadi manusia. Oleh karena itu, manfaat musik dalam kehidupan begitu simultan dengan aspek kesehatan fisik, psikologis dan kecerdasan manusia, terutama yang dikembangkan melalui terapi musik.

Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan penggunaannya sebagai terapi.
Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.

Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.

Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan. Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis bahkan bahagia.

Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antarmanusia karena musik merupakan bahasa universal yang mampu memadukan perbedaan, menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah sering kali mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa. Dalam kehidupan nyata sehari-hari pun, musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang yang kita cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan kemarahan.

Berkaitan dengan manfaat musik tersebut, jenis-jenis musik juga sangat mempengaruhi manfaat yang dirasakan setiap orang, khususnya bagi yang menjalani terapi musik. Bagi saya, mendengarkan atau bermain musik sendiri, sebenarnya bisa menjadi terapi, terutama ketika saya mengalami kejenuhan, bosan, bad mood alias bete. Musik bisa memunculkan kembali semangat dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna. Dengan musik, kita tidak saja mampu menghayati dan meresapi alunan nadanya, tetapi juga mampu memahami diri dan orang lain di sekitar kita, serta menghayati esensi hidup yang sebenarnya. Semoga.